NUSANTARA ~ Polisi Khusus Cagar Budaya merupakan unit kepolisian yang ditugaskan untuk melindungi, melestarikan, dan menegakkan hukum terkait dengan situs dan benda cagar budaya.
Unit khusus ini dibentuk untuk meminimalisir berbagai ancaman yang dapat merusak situs cagar budaya, seperti pencurian, vandalisme dan lain-lain. Tentunya Polsus ini juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga warisan budaya yang ada.
Tidak hanya berperan sebagai penegak hukum, Polsus Cagar Budaya juga berperan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi pada khalayak tentang pelestarian cagar budaya.
Dalam keterangan persnya, Nanang Rukmana salah seorang Polsus Cagar Budaya yang bertugas menjaga Cagar Budaya yang berada di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor mengatakan kepada awak media, “Saya sudah berperan sebagai Polsus Cagar Budaya sudah menekuni bidang ini sudah dari 2019 lalu. Ruang lingkup kerja kami dalam melindungi situs cagar budaya di Balai Pelestarian Budaya (BPK) IX Wilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Bogor dan sekitarnya, ” Terang pria yang akrab disapa Kang Nanang.
Kang Nanang menambahkan, tugas pokok dan fungsi kami dalam menjaga pelestarian cagar budaya termaktub dalam UU nomor 11 tahun 2010, dalam pasal 1 dijelaskan bahwa Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Imbuh Kang Nanang kepada awak media, Senin (30/06/2025).
Kang Nanang menekankan, Kami (para Polsus Cagar Budaya-red) merupakan mata dan telingan negara dalam menjaga agar setiap jengkal warisan budaya tetap lestari dan terlindungi. Menjadi Polsus Cagar Budaya bukan sekedar menjaga Situs Cagar Budaya, tetapi juga menjaga jati diri bangsa. Kami menjalani pelatihan khusus, memahami nilai-nilai sejarah, hingga terlibat langsung dalam berbagai kegiatan pelestarian. Tuturnya.
Dengan kehadiran kami, bangsa ini punya harapan lebih besar untuk memastikan bahwa generasi mendatang tetap bisa menyentuh, melihat, dan merasakan warisan budaya yang otentik. Pungkas Nanang Rukmana. (CP/red)