Media Pena Hukum

Menulis Bukan Sekadar Aktualisasi Diri

Penulis: Sambudi | June 16, 2025

Oleh Aat Surya Safaat*

Ketika Bung Hatta ditahan penjajah Belanda di penjara Boven Digul (Papua), ia menulis buku fenomenal Mendayung Antara Dua Karang, yang kemudian menjadi dasar politik luar negeri Indonesia: bebas aktif. Sementara Bung Karno, saat ditahan di Sukamiskin, Bandung, juga menulis Di Bawah Bendera Revolusi, karya yang hingga kini menginspirasi generasi muda dengan nilai luhur perjuangan.

Apa motivasi kedua Founding Fathers ini? Jawaban mereka sederhana namun penuh makna: “Bangsa Indonesia ke depan harus menjadi lebih baik!”

Kisah ini saya sampaikan agar kita semua, terutama mahasiswa, menyadari: menulis bukan sekadar aktualisasi diri. Menulis adalah cara membawa pesan, cita-cita, dan idealisme demi masa depan bangsa.

Bahkan, tak ada istilah terlambat untuk menulis. Andrea Hirata baru menulis di usia 40 tahun. Karyanya, Laskar Pelangi, menjadi best seller dan diangkat ke layar lebar, menginspirasi jutaan orang.

Di dunia kampus, banyaknya tulisan yang terbit di jurnal ilmiah menjadi salah satu indikator kualitas perguruan tinggi. Bahkan, kampus bisa dikatakan berkelas dunia jika karya dosen dan mahasiswanya menembus jurnal internasional.

Namun, sayangnya budaya menulis di kalangan mahasiswa kita masih lemah. Banyak yang menghabiskan waktu untuk aktivitas kurang bermakna, padahal menulis itu bekal penting menuju kecerdasan dan kreativitas.

Permasalahan dan Tantangan

Tulisan terbagi dua: tulisan ilmiah (untuk jurnal akademik) dan tulisan ilmiah populer (untuk media massa). Banyak dosen dan mahasiswa kita yang kesulitan menulis ilmiah, apalagi mengubahnya menjadi ilmiah populer. Akibatnya, karya besar kampus hanya dibaca kalangan akademik, masyarakat umum tak menikmatinya. Inilah yang membuat kampus terkesan jadi menara gading.

Jika tulisan-tulisan itu dapat diolah menjadi ilmiah populer dan dimuat di media, niscaya gagasan kalangan terdidik akan lebih luas manfaatnya.

Writing dalam bahasa Inggris mencakup menulis (kata kerja) dan tulisan (kata benda). Ini adalah proses merekam bahasa ke dalam teks, sebuah budaya yang sudah ada sejak prasejarah, menjadi media komunikasi utama hingga kini.

Budaya Menulis Perlu Dibangun Sejak Dini

Budaya menulis jangan dimulai hanya di perguruan tinggi. Sebaiknya, anak sejak dini sudah akrab dengan menulis. Ini sangat mendukung proses belajar-mengajar dan memperlancar interaksi sosial. Melalui tulisan, kita bisa menyumbangkan gagasan untuk ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, bahkan penyelesaian konflik.

Kebijakan pemerintah yang mewajibkan mahasiswa menulis di jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan, memang memunculkan pro-kontra. Sebab, belum semua universitas siap. Seandainya mahasiswa sudah terbiasa menulis sejak awal kuliah, kebijakan ini tentu tidak menjadi beban.

Yang penting, pendekatan harus menyeluruh: dosen sejahtera, kurikulum mendukung, buku-buku diperbarui, akses digital diperluas.

Menulis Adalah Ibadah

Dalam konteks Al-Qur’an, menulis erat kaitannya dengan perintah membaca. Menulis adalah ibadah, menuangkan pikiran lewat tulisan adalah sedekah. Betapa baik jika budaya menulis bukan hanya di kalangan akademisi, tapi juga di kalangan pengusaha, pejabat, penegak hukum, bahkan ibu rumah tangga.

Imam Ghazali mengingatkan: “Manakala yang dicita-citakan itu baik serta mulia, maka pasti akan sulit ditempuh serta panjang jalannya.”
Dan: “Tidak akan sampai ke puncak kejayaan kecuali dengan kerja keras, dan tidak akan sampai ke puncak keagungan kecuali dengan sopan santun.”

Menulis memang perlu ketekunan. Tapi kita pasti bisa!

*Aat Surya Safaat adalah Direktur Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI dan Wakil Sekretaris Komisi Infokom MUI.

Berita Terbaru

Video Terbaru

Berita Lainnya

Kolaborasi Sempurna Universitas Paramadina dan Pemdes Kertarahayu, Tingkatkan Promosi Pariwisata Desa Melalui Digitalisasi

Kolaborasi Sempurna Universitas Paramadina dan Pemdes Kertarahayu, Tingkatkan Promosi Pariwisata Desa Melalui Digitalisasi

Mediapenahukum, BEKASI - Desa Wisata "Kampung Kita" di Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, menjadi tuan rumah kegiatan Seminar dan

Tim Ekspedisi Hari Bhayangkara Bentangkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Leuser

Tim Ekspedisi Hari Bhayangkara Bentangkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Leuser

Banda Aceh — Tim Ekspedisi Gunung Leuser Hari Bhayangkara telah mencapai titik tertinggi dengan koordinat 47 N 297152 UTM 415412.

Anjangsana HUT Bhayangkara ke-79, Tim Polri Sambangi Kediaman Jenderal (Purn) Sutarman

Anjangsana HUT Bhayangkara ke-79, Tim Polri Sambangi Kediaman Jenderal (Purn) Sutarman

  Serpong – Dalam rangka menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Polri kembali melaksanakan kegiatan Anjangsana sebagai wujud penghormatan kepada para sesepuh

Polri Gagas “Bhayangkara Sport Day” Sebagai Wujud Sinergi dan Dedikasi untuk Negeri

Polri Gagas “Bhayangkara Sport Day” Sebagai Wujud Sinergi dan Dedikasi untuk Negeri

Polri Gagas “Bhayangkara Sport Day” Sebagai Wujud Sinergi dan Dedikasi untuk Negeri   Jakarta, 21 Juni 2025 – Dalam rangka

Jelang Hari Bhayangkara Ke-79, Kapolda Metro Jaya Ziarah Ke TMP Tanah Kusir.

Jelang Hari Bhayangkara Ke-79, Kapolda Metro Jaya Ziarah Ke TMP Tanah Kusir.

Jakarta – Dalam rangka menjelang Hari Bhayangkara ke-79, Polda Metro Jaya menggelar upacara ziarah dan tabur bunga di Taman Makam

Polda Riau Tangkap Penjual Lahan di Hutan Tesso Nilo.

Polda Riau Tangkap Penjual Lahan di Hutan Tesso Nilo.

Polda Riau-Menggelar Konferensi Pers terkait Penangkapan Penjual Lahan Kawasan Hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang digelar di Gedung Media

Petugas Damkar Kota Bekasi Alami Patah Tulang Saat Bertugas Memadamkan Api.

Petugas Damkar Kota Bekasi Alami Patah Tulang Saat Bertugas Memadamkan Api.

Bekasi. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, Rully Mujahidin, mengalami patah tulang pada kaki kirinya akibat terjatuh saat memadamkan api

Lagi! Warga Sipil Jadi Korban penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam di Yahukimo, Diduga Dilakukan KKB

Lagi! Warga Sipil Jadi Korban penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam di Yahukimo, Diduga Dilakukan KKB

Yahukimo, Papua - Seorang warga sipil menjadi korban penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata

Kapolri Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Ribuan Orang Hari Ini

Kapolri Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Ribuan Orang Hari Ini

Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo akan memimpin acara bakti kesehatan dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79. Acara

KKB Pimpinan Kalenak Murib Tembak Warga Sipil dan Bakar Honai di Puncak, Tiga Orang Meninggal Dunia

KKB Pimpinan Kalenak Murib Tembak Warga Sipil dan Bakar Honai di Puncak, Tiga Orang Meninggal Dunia

Puncak, Papua — Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Kalenak Murib kembali berulah dengan menyerang warga sipil di Kampung Lambera, Distrik