Media Pena Hukum

Krisis Ekologis di Tanah Batak: FORJUBA Minta PT TPL Ditutup

Penulis: Sambudi | July 25, 2025

Krisis Ekologis di Tanah Batak: FORJUBA Minta PT TPL Ditutup

 

 

JAKARTA ~ Forum Jurnalis Batak (FORJUBA) menyuarakan keprihatinan mendalam atas dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh keberadaan PT Toba Pulp Lestari Tbk (PT TPL) di Tanah Batak, Sumatera Utara. Dalam sikap resminya, FORJUBA menyatakan dukungan penuh terhadap seruan tegas Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Dr Victor Tinambunan, yang pada Sabtu, 17 Mei 2025, menyerukan penutupan permanen pabrik pulp milik PT TPL.

 

Seruan itu bukan tanpa alasan. FORJUBA menilai keberadaan PT TPL selama ini telah memicu kerusakan ekologis yang serius di kawasan Tanah Batak dan sekitarnya, termasuk Danau Toba. “Tanah Batak telah berada dalam kondisi krisis ekologis akibat eksploitasi alam yang dilakukan TPL,” demikian pernyataan tertulis FORJUBA.

 

Ephorus HKBP bersama berbagai elemen masyarakat telah berulang kali mengingatkan TPL agar menghentikan praktik-praktik perusakan lingkungan dan penyerobotan hak ulayat masyarakat adat. Namun, seruan itu tak kunjung mendapat tanggapan berarti dari pihak perusahaan. Bahkan, HKBP telah menggelar empat kali doa bersama dengan ribuan warga dan melakukan arak-arakan damai sebagai bentuk aspirasi dalam memperjuangkan kelestarian ciptaan Tuhan, terutama di kawasan Danau Toba yang menjadi kebanggaan masyarakat Batak.

 

Namun, upaya damai dan spiritual tersebut tak direspons serius oleh TPL. “Perusahaan ini seharusnya bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan,” ujar FORJUBA. Alih-alih meminimalkan dampak negatif, PT TPL justru dituding semakin merusak ekosistem Danau Toba dan mengabaikan aspirasi warga, tokoh agama, serta masyarakat adat.

 

Dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta pada Jumat, 25 Juli 2025, jajaran pengurus FORJUBA menyampaikan pernyataan sikap tegas terhadap PT TPL. Hadir dalam konferensi pers tersebut antara lain Ketua Harian Hotman J Lumban Gaol, S.Th (Hojot Marluga), Sekretaris Umum Dr. Rifal Marbun, Bendahara Umum Mula Sitanggang ST, Ketua Organisasi Asdon Hutajulu SH, Ketua Dewan Penasihat Drs. Ch Robin Simanullang, serta anggota Ludin Panjaitan MM dan Jonro I Munthe S.Sos.

 

Dalam pernyataan bersama, FORJUBA menegaskan bahwa PT TPL diduga telah menyalahgunakan konsesi yang diberikan Kementerian Kehutanan dengan melakukan praktik-praktik yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Kerusakan hutan, pencemaran air dan udara, serta terganggunya hak-hak masyarakat adat menjadi deretan dampak negatif yang harus segera dihentikan.

 

FORJUBA menekankan bahwa tuntutan penutupan PT TPL merupakan langkah yang patut dipertimbangkan serius. “Penutupan ini diharapkan mampu menghentikan degradasi lingkungan sekaligus mengakhiri penderitaan sosial masyarakat di sekitar Danau Toba,” ujar Hotman J Lumban Gaol.

 

Namun demikian, FORJUBA juga menggarisbawahi pentingnya kajian mendalam sebelum proses penutupan dilakukan. Analisis menyeluruh mengenai dampak ekonomi dan sosial perlu dirumuskan agar solusi alternatif dapat ditemukan tanpa mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal.

 

“Penutupan TPL bukan semata soal menghentikan aktivitas industri. Ini tentang menyelamatkan lingkungan dan memulihkan keadilan bagi masyarakat adat,” tutur Dr. Rifal Marbun.

 

FORJUBA menilai tudingan terhadap PT TPL mencakup perusakan lingkungan, konflik sosial, hingga pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat adat. Mereka menilai bahwa dampak seperti deforestasi, ketidakadilan ekonomi, serta kerusakan ekosistem adalah cukup alasan untuk mengakhiri operasional perusahaan tersebut.

 

Pemerintah pusat dinilai memiliki peran sentral dalam menyikapi situasi ini, terutama dalam hal pencabutan izin usaha dan penegakan hukum atas dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaan. Namun dalam proses penutupan, pendekatan partisipatif yang melibatkan semua pemangku kepentingan mutlak dibutuhkan.

 

“Pemerintah harus hadir dan berpihak pada kelestarian lingkungan serta hak masyarakat. Ini adalah momentum untuk memprioritaskan keadilan ekologis di atas kepentingan korporasi,” tambah Ch Robin Simanullang.

 

FORJUBA juga mengingatkan bahwa setiap keputusan menyangkut sumber daya alam harus mempertimbangkan hak masyarakat adat dan keberlanjutan lingkungan hidup. Penutupan PT TPL, menurut mereka, dapat menjadi langkah tepat dan berani untuk melindungi warisan alam dan masa depan masyarakat di Tanah Batak.

(CP/red)

Berita Terbaru

Video Terbaru

Berita Lainnya

Ada Motif Lain Terkait Isu Perselingkuhan Dirinya, Ade Efendi Gelar Konferensi Pers

Ada Motif Lain Terkait Isu Perselingkuhan Dirinya, Ade Efendi Gelar Konferensi Pers

  Kota Bekasi — Ade Efendi Zarkasih, melalui kuasa hukumnya, menegaskan bahwa dirinya siap melaporkan pihak-pihak yang menuduhnya terlibat dalam

Kapolri Resmikan Lapangan Tembak Presisi dan Buka Kapolri Cup 2025: Sinergi, Prestasi, dan Penguatan Soliditas Antarinstansi

Kapolri Resmikan Lapangan Tembak Presisi dan Buka Kapolri Cup 2025: Sinergi, Prestasi, dan Penguatan Soliditas Antarinstansi

Jakarta, 17 Juli 2025 — Dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-78, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. meresmikan

Kapolres Metro Bekasi Kota Bagikan Makanan Gratis Kelurahan Pejuang Medansatria

Kapolres Metro Bekasi Kota Bagikan Makanan Gratis Kelurahan Pejuang Medansatria

Kapolres Metro Bekasi Kota Bagikan Makanan Gratis Kelurahan Pejuang Medansatria   Kota Bekasi – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan

Warga Pasar Jamblang Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Karnaval Kebangsaan

Warga Pasar Jamblang Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Karnaval Kebangsaan

    Warga Pasar Jamblang Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Karnaval Kebangsaan   Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia,

Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas, Dalam Rangka Operasi Patuh 2025 SMK Negeri 7 Kota Bekasi

Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas, Dalam Rangka Operasi Patuh 2025 SMK Negeri 7 Kota Bekasi

Kota Bekasi – Dalam rangka mendukung pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2025 serta kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Unit Lalu

Ketum Rumah Hebat Nusantara, Yopi Oktavianto Apresiasi Polsus Cagar Budaya saat Melakukan Lawatan ke Candi Jiwa Karawang

Ketum Rumah Hebat Nusantara, Yopi Oktavianto Apresiasi Polsus Cagar Budaya saat Melakukan Lawatan ke Candi Jiwa Karawang

Ketum Rumah Hebat Nusantara, Yopi Oktavianto Apresiasi Polsus Cagar Budaya saat Melakukan Lawatan ke Candi Jiwa Karawang     NUSANTARA

Kaops Damai Cartenz: Penanganan Papua Perlu Kolaborasi Lintas Sektor

Kaops Damai Cartenz: Penanganan Papua Perlu Kolaborasi Lintas Sektor

Jakarta — Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen. Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa situasi keamanan di Papua

Kegiatan Operasi Patuh Jaya 2025 dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Polres Metro Bekasi Kota Edukasi Keselamatan Lalu Lintas di Al Muhajirin

Kegiatan Operasi Patuh Jaya 2025 dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Polres Metro Bekasi Kota Edukasi Keselamatan Lalu Lintas di Al Muhajirin

BEKASI - Dalam rangka Operasi Patuh Jaya 2025 dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang bertujuan menanamkan kesadaran tertib lalu

Polsek Medansatria Gelar Penyuluhan Narkoba, Bullying, dan Kenakalan Remaja di SMAK Penabur Harapan Indah

Polsek Medansatria Gelar Penyuluhan Narkoba, Bullying, dan Kenakalan Remaja di SMAK Penabur Harapan Indah

Kota Bekasi - Polsek Medansatria menggelar kegiatan penyuluhan di SMAK Penabur Harapan Indah, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. Penyuluhan ini membahas

Polri Gelar Awarding Day “Polri Untuk Masyarakat”, Apresiasi Kreasi Masyarakat dan Personel Berprestasi

Polri Gelar Awarding Day “Polri Untuk Masyarakat”, Apresiasi Kreasi Masyarakat dan Personel Berprestasi

Jakarta — Dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Polri menggelar kegiatan Awarding Day bertajuk "Polri untuk Masyarakat" yang