*Dari Sukapura Untuk Nusantara: Hidupkan Kembali Semangat Berbudaya Generasi Muda melalui Gerakan Ornamen, Citra, Adat, dan Pusaka Betawi*
*Jakarta, 1 Juni 2025*– Dalam semangat melestarikan warisan budaya Betawi,
Mahasiswa/i Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR berkolaborasi dengan
Kampung Budaya Betawi Sukapura, menyelenggarakan GOCAP: Pagelaran
Budaya dan Pameran UMKM pada tanggal 29 Juni 2025. Acara ini merupakan
rangkaian kegiatan budaya yang menyediakan ruang ekspresi bagi generasi
muda untuk mengenali, merayakan, dan menghidupkan kembali kekayaan
budaya Betawi dalam wujud yang segar dan relevan.
Di tengah arus modernisasi yang kuat, maraknya budaya populer global seperti
K-Pop, dan pengaruh budaya barat yang mendominasi ruang digital serta gaya
hidup sehari-hari, generasi muda sering kali terputus dari akar budayanya.
Kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal menjadi
tantangan besar yang mengancam keberlanjutan identitas budaya Betawi.
GOCAP hadir sebagai upaya untuk menjembatani kembali hubungan tersebut
dan menawarkan pengalaman berbudaya yang tak hanya otentik, tetapi juga
dikemas secara kreatif agar dekat dengan semangat muda.
“Melalui GOCAP, kami ingin menciptakan ruang di mana generasi muda tak
hanya menjadi penonton budaya, tapi juga pelaku utama dalam pelestariannya.
Harapannya, acara ini bisa menjadi titik awal lahirnya gerakan budaya yang
berkelanjutan, yang tidak hanya menjaga warisan, tetapi juga memberi ruang
untuk inovasi dan kolaborasi”, ujar Mochammad Fachrizal, Ketua Program
GOCAP: Pagelaran Budaya dan Pameran UMKM.
Dengan tajuk *Dari Sukapura Untuk Nusantara*, GOCAP hadir bukan hanya
sebagai pagelaran budaya, tetapi juga sebagai gerakan sosial dan edukatif yang
menyasar generasi muda untuk lebih dekat dengan akar budayanya. Acara ini
turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 11 tentang
Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
*Perpaduan Pertunjukan Seni, UMKM Lokal, dan Partisipasi Generasi Muda*
Pada acara utama GOCAP akan menghadirkan pertunjukan budaya khas Betawi
seperti Palang Pintu, Gambang Kromong, dan Ondel-Ondel, serta pameran
produk UMKM lokal dari warga lokal Kampung Budaya Betawi Sukapura.
Melalui kolaborasi antar komunitas, GOCAP menunjukkan bahwa program
budaya dapat menarik minat dan ketertarikan generasi muda untuk melestarikan
budaya.
*“Betawi Punye Cerite”: Kompetisi Media Sosial untuk Generasi Z*
GOCAP juga akan menggelar kampanye digital “Betawi Punye Cerite”, sebuah
kompetisi media sosial yang mendorong anak muda membagikan konten kreatif
dengan melakukan dokumentasi acara “GOCAP: Pagelaran Budaya & Pameran
UMKM” dan dinilai oleh juri. Kompetisi ini bertujuan menghidupkan
komunikasi budaya secara daring, menjangkau generasi yang dekat dengan
platform digital.
*Edukasi dan Aksi Nyata: Dari Sekolah hingga Workshop*
Kegiatan pra-acara mencakup kunjungan ke sekolah-sekolah di Jakarta Utara,
memberikan edukasi budaya secara interaktif. Sementara itu, rangkaian pasca
acara akan diisi dengan workshop media sosial untuk Generasi Muda di
Kampung Budaya Betawi Sukapura dan dokumentasi budaya, serta peluncuran
after movie sebagai bentuk dokumentasi berkelanjutan.
*Tentang LSPR*
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR merupakan institusi pendidikan tinggi
terkemuka di bidang komunikasi dan bisnis yang berpusat di Jakarta dan
memiliki cabang di Bekasi dan Bali. Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi profesional muda yang
unggul, inovatif, dan berdaya saing global. Dengan lebih dari 30 tahun
pengalaman, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR telah menjadi pelopor dalam
pendidikan komunikasi di Indonesia. Melalui pendekatan berbasis praktik,
kurikulum berstandar internasional, dan jejaring global yang luas, Institut
Komunikasi dan Bisnis LSPR terus menjawab tantangan era digital serta
kebutuhan industri komunikasi yang terus berkembang.
*Tentang Kampung* Budaya Betawi Sukapura
Kampung Budaya Betawi adalah kawasan pelestarian budaya yang terletak di
Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Kawasan ini menampilkan kekayaan tradisi
Betawi melalui arsitektur, ornamen khas, dan ekspresi seni yang unik. Tempat
ini menjadi contoh nyata pelestarian budaya di Jakarta, khususnya melalui
pertunjukan seni dan kegiatan komunitas. Berbagai kegiatan seni dan UMKM
lokal di dalamnya menggabungkan pelestarian budaya dengan pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Kampung ini merepresentasikan kehidupan budaya Betawi
dalam bentuk yang inklusif, dan berkelanjutan.
Media pena hukum