Bekasi, 26 Juni 2025 – Polres Metro Bekasi Kota berhasil mengungkap dua kasus kekerasan yang menyita perhatian publik dalam waktu dekat. Kedua kasus tersebut menjadi potret buram kekerasan yang terjadi baik di ruang publik maupun dalam lingkungan keluarga, sekaligus menjadi peringatan penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Kasus Tawuran Remaja Berujung Maut
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, menjelaskan bahwa peristiwa pertama terjadi pada Rabu dini hari (25/6/2025) di Jalan Raya Kodau, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih. Dua kelompok remaja terlibat dalam bentrokan yang berakhir tragis, menyebabkan seorang pemuda berinisial FR (22) meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya setelah menjadi korban pembacokan saat mencoba menyelamatkan rekannya.
Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan lima orang terduga pelaku, dua di antaranya masih berstatus di bawah umur. “Korban diketahui berusaha menolong rekannya yang terdesak, namun terjatuh dan menjadi sasaran pembacokan oleh beberapa pelaku,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKP Binsar Hatorangan Sianturi, dalam konferensi pers, Kamis (26/6/2025).
Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga oleh Anak terhadap Ibu Kandung :
Kasus kedua terjadi di wilayah Rawalumbu, Bekasi, dan mengundang keprihatinan masyarakat. Seorang ibu menjadi korban kekerasan oleh anak kandungnya sendiri hanya karena tidak diizinkan meminjam sepeda motor. Pelaku memukul kepala ibunya berulang kali, melempar kursi, merobek kerudung, dan bahkan mengancam menggunakan pisau dapur.
Beruntung, warga sekitar segera bertindak cepat dan mengamankan pelaku sebelum diserahkan ke pihak berwajib. “Pelaku saat ini sudah kami amankan. Proses hukum berjalan sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga,” tegas AKP Binsar.
*Imbauan dan Pencegahan*
Menanggapi dua kasus ini, Kapolres Kombes Kusumo menekankan pentingnya peran aktif seluruh masyarakat dalam mencegah kekerasan, baik di kalangan remaja maupun dalam lingkungan keluarga. “Kita semua memiliki peran, mulai dari orang tua, sekolah, tokoh masyarakat, hingga aparat kepolisian, untuk mencegah kekerasan. Masyarakat jangan ragu melapor jika mengetahui adanya potensi tindak kekerasan di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan perlunya pembinaan karakter, pengawasan pergaulan anak, serta penguatan nilai-nilai moral dalam keluarga untuk mencegah perilaku menyimpang yang bisa berujung pada tindakan kriminal. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar, serta mencegah kekerasan yang dapat merugikan banyak pihak.